Minggu, 19 Februari 2017

Ingin Usaha Desa Anda Sukses, Kuncinya Adalah Fokus

 
Mengelola bisnis atau usaha komunitas di suatu desa, tentu tak segampang mengelola usaha atau bisnis sendiri. Banyaknya potensi yang dapat di kembangkan membuat kita jadi bimbang untuk memulainya. Mulai dari potensi wisata yang prospeknya mengiurkan, potensi hasil dari pertanian yang cukup melimpah, ataupun bahkan mungkin kemampuan dari SDM warga yang kreatif banget. Semua ini menjadi suatu peluang yang sangat menguntungkan bukan Cuma di dalam bentuk unag saja, namun juga kegunaan untuk masyarakat desa setempat.

Banykanya potensi itu tadi tentu membuat kita sedikit sulit menetapkan pilihan kita. Ya, semua pasti ingin kita lakukan. Apalagi apabila ada desakan dari kelompok tertentu yang pengen usahanya menjadi usaha yang prioritas. Di dalam situasi semacam ini tentu kita harus memilih. “loh mengapa tak di kembangkan aja semuan potensi yang ada?” mungkin gitu fikiran kita. Pertanyaannya yaitu apakah mungkin kita dapat menjalankan beberapa kegiatan usaha dalam satu waktu? Mungkin bisa saja kalau kita pakarnya bisnis. Namun pengusaha sukses itu pun menjalankan bisnisnya dengan serius dari perusahaan.

Meskipun yang akan kita bangun itu merupakan usaha atau bisnis sosial yang di jalankan di desa, perlakuan pada usaha yang diberikan tetap bisnis. Tak mungkin di kelola semacam layaknya menjalankan suatu organisasi massa. Kembali pada pengertiannyayaitu bahwa bisnis sosial / sosialpreneur yaitu bisnis yang tak semata mengejar profit tetapi juga benefit atau manfaat, baik untuk para pelaksana, lingkungan, masyarakat dan konsumen. Jadi di dalam bisnis sosial, benefit dan profit haruslah menjadi sebuah tujuan. Kalai Cuma mengejar benefitnya maka yang akan menjadi aktivitas kerja sosial dan apabila Cuma mengejar profit ya, menjadi usaha aja tanpa adanya manfaat.

Fokus menjadi kata kunci yang akan kita bahas kali ini. Mengapa harus fokus? Di dalam menjalankan suatu kegiatan bisnis sebelum meraih profit, tentu kita tahapan kegiatan yang wajib dilakukan. Mulai dari persiapan, perencanaan bisnis, pengawasan kegiatan, pelaksanaan kegiatan sampai pemasarannya. Coba anda bayangkan apabila bisnis yang di jalankan lebih dari satu bisnis, berapa banyak energi kah yang mau di keluarkan?apakah bisnis tersebut akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan tidak?semua teman mungkin bisa saja akan berkata “tinggal delegasikan aja tuh, ini kan usaha komunitas.” Baiklah, namun apakah semua aktivitas itu taka akan jadi beban pada fikiran, dan untuk kita sebagai pimpinan tak akan jadi beban?

Pemikiran bahwa dalam usaha komunitas bisa di delegasikan dan di kelolo apa adanya inikah yang seringkalo menjadi problem di hari kemudian. Tak sedikit usaha komunitas tang berhenti di tengah-tengah jalan dan bangkrut. Namun tak sedikut pula usaha komunitas di desa itu yang berhasil dan jadi sumber pendapatan serta kegunaan untuk masyarakat. Sebagai contohnyam yaitu bisnis batik Lasem yang di kelola secara profesioanal oleh suatu kelompok pengrajin batik, yang kemudian berkembang jadi bisnis sampingan home stay. Atau wisata Nglanggeran di gunung kidul, yang saat ini mulai banyak membuk toko coklat. Masih banyak lagi kisah sukses usaha sosial di desa yang berjalan dengan baik sampai saat ini dan semua di jalankan dengan fokus ke usaha tersebut.

Tentu yang akan membutuhkan waktu untuk jadikan usaha ini berhasil. Selain fokus, banyak faktor penentunya juga di suatu keberhasilan lainnya itu. Namin apabila fokus, apapun usaha soial yang di jalankan tak akan pernah memberikan hasil yang maksimal untuk bisnisnya. Sementara kita masih dalam tahap rencana, pilihlah satu jenis nisnis untuk bisnis sosial kita di suatu desa. Lakukanlah skala prioritas, contohnya yang melibatkan orang paling banyak banget, mengenakan sumberdaya yang paling melimpah di suatu desa dan memberikan profit yang sangat menguntungkan. Next jalani prosesnya terlebih dahulu dan nikmati perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar